Galau Maksimal! Itulah kiranya yang
dapat melukiskan perasaan Badung Bonds yang tampan nan tajir di malam ini,
dengan perasaan yang lebih kacau dari Syamsul Bahri edisi sebuah roman. Bagaimana
ceritanya? Mudah saja… ia telah ditolak. Telah ditolak oleh seorang wanita tercantik
di kota mereka, pemenang kontes dan “Piala Emas Pak RT”, sekaligus “Ratu Goyang
Candi” yang bernama Lara Jorran! Padahal sudah jauh-jauh hari dia mempersiapkan
segala yang dibutuhkan agar wanita tersebut bisa diajak menikah. Badung Bonds
telah memesan Table khusus yang dipesan di restoran paling mahal, menu paling
istimewa buatan Chef terkenal yang bernama Sumanto, lilin bekas operasi babi
ngepet, dan ada cincin lamaran yang diselipkan ke dalam sebuah kobokan. Tidak
disangka, semua itu ternyata tidak berhasil! Cinta memang terkadang kejam…
Untuk menghibur hatinya yang perih,
Badung Bonds mencoba untuk menghirup udara segar di Taman Lawang. Ia mencoba
untuk menjernihkan seluruh isi kepala, siapa tahu yang mampir bukanlah seorang
banci, melainkan keajaiban. Jadi badung
Bonds telah ditolak mentah-mentah? Bukan… dia bukan tidak punya kesempatan. Sejujurnya,
Badung Bonds masih punya harapan. Ia masih bisa menikahi gadis cantik itu asal
dia menyanggupi sebuah syarat yang tidak akan terlupakan.
“Badung
Bonds, kalau kamu mau menikah denganku, buatkan aku sebuah menara gedung
bertingkat 9 lantai… Buatkan dengan segera di malam hari ini, esok paginya sudah
harus selesai!”
Entah kata-kata itu penolakan yang
halus ataupun konyol, yang jelas Badung Bonds masih terus saja memikirkannya. Lara
Jorran. Seorang gadis muda dengan alis yang melentik dan tubuh yang super bohay
(ouch!), layakkah dia memberikan syarat tersebut? Bisakah aku membuat sebuah
gedung 9 lantai hanya dengan satu malam???
“BLAM!!!”
Terlintaslah sebuah ide! Badung
Bonds baru sadar, dia kan masih punya seorang teman? Seorang teman yang bisa
menolongnya dalam setiap hal dan urusan yang tidak masuk akal! Benar sekali…
kenapa dia sempat lupa dengan yang satu itu?! bodoh… very stupid. Badung Bonds langsung menghubunginya sekarang.
“********”
Sebuah jawaban tersambung di
Handphone. Bahasa yang keluar sungguh sama sekali tidak bisa dimengerti bahasa
manapun di zaman sekarang.
“***********
****** *********!”
“******!!”
Aneh, siapa yang dihubungi oleh
Badung Bonds? Kenapa dia juga bisa meladeni bahasa itu? Lalu apa yang mereka
bicarakan??
Kemudian 10 menit kemudian,
seseorang datang. Langsung menuju Badung Bonds yang sedang pusing dan galau. Ia
tampaknya biasa saja dengan pakaian casual dihiasi oleh T-Shirt bergambar Iwan
Fals dengan tulisan “Berandal Malam”.
(catatan
: untuk sementara bahasa mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang gaul
dan kadang-kadang tidak benar)
“Apa
yang bisa ane bantu, bro?”
“Tolong
buatkan aku gedung bertingkat 9 lantai! Waktu pengerjaannya hanya di malam ini
juga!”
“What!?!
Are u serious?! For what!?!”
“Ini
semua demi Lara Jorran! Understood!?!”
Mengertilah teman Badung Bonds. Memang,
cinta ini… kadang-kadang tak kenal
logika! (coba deh tanya Agnes). Ia segera tersenyum, mengangguk dan
menyanggupi tantangan yang diajukan! Kok bisa? Bisa sekali! Sebab sebenarnya
(ini hanya rahasia penulis dan pembaca), mereka berdua adalah individu yang
berasal dari sebuah ras alien! Karena ketahuilah, ras alien memang telah tinggal
di bumi secara diam-diam! Anda tidak percaya? Teori ini sudah dibuktikan oleh
ilmuan-ilmuan dari film “MIB”, mulai
dari edisi I, II, dan III!
Tantangan sudah diajukan,
disanggupi, maka dengan segera harus dilakukan! Teman Badung Bonds memanggil
teman-teman lainnya, dan teman-teman lainnya langsung menghubungi teman-teman
yang lainnya lagi, dan seterusnya. Dalam sekejap banyak sekali UFO yang
beterbangan di langit taman itu. Ini membuktikan sebuah teori yang lain, bahwa
alien sendiri ternyata punya rasa solidaritas!
Ratusan UFO yang terbang dan muncul
di langit, akhirnya mendarat di lokasi yang bersangkutan. Sayangnya, tidak ada
satu manusia pun yang menyadari hal luar biasa tersebut… kecuali Lara Jorran. Ia
sekarang posisinya juga sudah ada di taman, dari tadi memang sengaja mengintip
Badung Bonds yang lagi galau.
“Sudah
kuduga kalau dia bukan manusia biasa! Asyiiik, aku akan punya gedung sendiri
esok pagi! Tanpa perlu capek-capek pacaran dengan Om Senang!!”
Ternyata Lara Jorran sudah curiga
kalau Badung Bonds sendiri adalah alien. Kemudian ia sengaja meminta syarat yang
mahal dan tidak masuk akal. Bukannya Lara Jorran gila, tetapi karena beberapa
alasan. Yang pertama, dia adalah seorang gadis matere yang hanya menerima hadiah
ataupun kado yang sangat mewah. Dua, kalau ia jadi menikah dengan Badung Bonds…
ia sudah punya gedung sendiri, dan bisa hidup sebagai sosialita tanpa perlu
diam-diam memacari boss-boss yang sejatinya sudah milik orang.
Sekarang kita kembali lagi ke Badung
Bonds. Di sana, pembangunan gedung akhirya sudah dimulai. Kalau taman ini masih
punya orang lain, gampang! Bisa dibeli. Yang penting lokasi tersebut bukanlah
area hutan lindung, hutan produksi, ataupun apa saja yang membuatnya bisa
didatangi oleh lembaga-lembaga yang peduli dengan kelestarian lingkungan.
“Oke!
Let’s go angels (maksunya alien)!?!”
“Let’s
Go Charlie (maksudnya komandan alien, bukan Charlie ST-12)!!!”
Teman-teman alien langsung bekerja
dengan cepat! Baru dua jam… pondasi gedung sudah selesai. Bagaimana mereka bisa
melakukan itu? Ah, tanya saja sama aliennya sendiri!
“Sudah
cukup cepat kan?”
“Cepat
sekali! Thanks bro!”
Badung Bonds sekarang hatinya sudah
mulai agak girang. Sekarang pukul 1 malam, penduduk di kota sudah tertidur
nyenyak tidak menyangka ada sebuah keajabian yang terjadi. 2 jam berikutnya, gedung
sudah disemen, diberi kaca, dan dicat!
“Wow!!!
Gedungku pasti keren!!!”
Lara Jorran yang terus mengintip
bertambah senang saja. Ia memikirkan akan menjadi seorang nyonya yang berlimpahkan
kekayaan dan kesenangan. Tapi tunggu… tunggu dulu. Sebelum rasa ceria itu
bertambah lanjut… ada sesuatu yang mendadak ia pikirkan.
“Kalau
Badung Bonds alien, nanti kewarganegaraan anakku jadi apa ya? Trus, nanti kalau
mudik… masa harus ke planet lain sih!?! Oh my god!!!”
Larra Jorran dengan mendadak
membatalkan niatnya untuk menjadi istri Badung Bonds yang sekarang penuh harap!
Ia ngeri, ia sadar bahwa mereka sudah terlalu banyak perbedaan dalam setiap
hal. Apakah mereka juga akan berkembang biak dengan cara yang konvensional?
Atau jangan-jangan ia akan punya anak dengan cara pembiakan bayi tabung atau inseminasi
buatan?!
“Harus
dihentikan! Harus dihentikan!!!”
Lara Jorran segera mengambil tablet,
dan mengetik dengan cepat ke para pegawai-pegawainya. Beruntung ia sendiri memang
memiliki sebuah bisnis kerupuk di pinggir kota. Jarinya dengan cepat mengetik
sebuah broadcast message yang berbunyi :
“Bangun!
Kalian lewat tengah malam ini harus bangun! Segera ambil lesung, suruh ayam
berkokok (yang tidak punya ayam bisa melalui ringtone dan download ke HP
masing-masing), bakar rumah orang, yang penting buat suasana seolah telah pagi!
Kalau tidak… kalian semua akan DIPECAT! TANPA PESANGON! YANG PUNYA HUTANG KE
PERUSAHAAN JUGA AKAN DITAGIH SECEPATNYA DARI DEBT COLLECTOR YANG PALING
BERANDALAN!!!”
Benar-benar sebuah broadcast
message yang kejam! Lara Jorran tidak mau main-main, ia harus segera membuat
suasana terlihat seperti pagi hari dengan taruhan yang sangat besar.
“Oalah
pak!?! Kok bakar pabrik tempat kerja sendiri, sih?!”
“Ini
harus bu! Kalau tidak bapak dipecat!”
Seru salah satu pegawainya yang berada
di dekat pabrik kerupuk (hanya itulah bangunan yang lebih besar dibandingkan
rumah orang). Ternyata mereka semuanya terbangun, dan segera menjalankan
instruksi dari Lara Jorran.
1
jam kemudian…
Sekarang sudah pukul 4 pagi. Gedung
Lara Jorran sudah hampir benar-benar selesai! Hanya tinggal memasang interior, pengurusan
IMB, menentukan NJOP untuk PBB tahunan, dan pembebasan lahan. Badung Bonds merasa
sangat senang, senang sekali! Sedangkan Lara Jorran sudah berkeringat dingin
dengan jantung yang berdenyut kencang.
“Wah!?!
Lihat itu!?! (dalam bahasa alien dalam ejaan yang disempurnakan)”
Seorang alien yang sedang sibuk
menelpon petugas pajak mengamit lengan temannya yang sedang negosiasi dengan
pemilik taman. Mereka mendadak berhenti bekerja, karena dari pinggir kota
terlihat langit yang sudah merah… seolah fajar telah datang.
“Tadi
aku mendapatkan tweets, katanya di sana juga ayam telah berkokok dari sebuah
speaker rumahan!”
Yang lainnya juga ikut melapor,
sehingga membuat Badung Bonds menjadi geram.
“Maaf
bro! kelihatannya hari sudah pagi! Proses yang tersisa dari gedung ini tidak
bisa diselesaikan!!!”
Ujar teman Badung Bonds dengan perasaan
yang tidak nyaman.
“Sudah
pagi apanya!?! Aku sudah mengecek waktu berdasarkan sumber dari Greenwhich, dan
mengontak NASA dan BMG! Sekarang masih pukul 4 subuh!!! Orang juga belum
adzan!”
Sahut Badung Bonds yang tidak bisa
menerima pernyataan tersebut.
“Itu
kan menurut manusia, tetapi tidak menurut alien, dan alam! Lihat saja! Bagian langit
sudah ada yang merah! Katanya ayam juga telah berkokok melalui HP dan Speaker! Malam
memang telah selesai!”
Badung Bonds jadi pusing, dan Lara
Jorran sangat senang. Akhirnya, batal juga ia menikah dengan alien. Kalau tidak,
apa yang nanti akan dikatakan manusia normal?!
Beberapa menit lamanya badung Bonds
dan temannya berdebat, sedang alien-alien yang lain sudah kembali ke base camp
(ada yang pulang ke Planet of The Apes, Namec,
Saiya, dan Mars). Gedung 9 lantai yang sudah berdiri megah di depan mereka
gagal diselesaikan. Badung Bonds terduduk lemah… hingga di pagi hari (yang
asli) ia ditemui oleh Lara Jorran.
“Kau
gagal memenuhi syaratku.”
Seru Lara dingin. Badung Bonds
segera bangkit, dan mengutuk Lara dengan geram.
“Tadi…
aku sudah membuka Youtube, dan ternyata kau berbohong! Ada yang mengupload
video tentang apa yang terjadi di
sekitar pabrik kerupuk! Ternyata itu hanya pagi hari buatan!”
Lara Jorran berkeringat dingin.
Sayangnya ia tidak tahu apa yang diupload orang, yaitu video tentang pabriknya
yang dibakar!
“Aku
telah salah menilaimu Lara Jorran! Kau harus kukutuk sekarang!!!”
“BLAST!!!”
Sebelum Lara mengucapkan kata-kata
yang terakhir, ia sudah terlebih dahulu dikutuk oleh Badung Bonds yang
meradang! Begitulah ceritanya… Akhirnya, habis sudah cerita tentang gadis yang
cantik, semok, dan bohay itu. Ratu Goyang Candi telah menjadi korban sebuah
cinta yang terlarang!
“Ah..
kau.. kau mengutukku jadi apa!?!”
Seru Lara Jorran panik. Gaun
malamnya yang indah telah berubah menjadi pakaian yang berupa tank-top dan
hotpants. Rambutnya yang lebat tergerai juga sudah diikat ke belakang, dan
bibirnya yang tipis berubah menjadi cukup tebal! Badung Bonds, tersenyum… dan
ia berkata :
“Kau
kurubah menjadi Lara Croft, Lara Jorran!!! Sekarang, pergilah ke Afrika! Dan
cari kotak Pandora itu sebelum digunakan oleh pihak yang terlarang!!!”
Berteriaklah Lara Croft (alias Lara Jorran)! Lebih baik ia dijadikan aksesoris
pelengkap gedung (boleh figura atau toilet), yang penting jangan dijadikan Angelina Jolie yang memerankan film
tersebut! Badung Bonds tertawa terbahak-bahak. Cintanya sudah lenyap, berganti
dengan dendam.
…dan ratusan tahun berikutnya di
masa depan, gedung 9 lantai itu dikenang sebagai “Gedung Prasmanan!”. Gedung yang hanya dibuat dalam satu malam, tanpa
IMB, tanpa PBB, disita oleh pemerintah, pemiliknya sendiri memerankan film
klasik Tomb Raider yang diperankan
oleh Angelina Jolie alias Lara Jorran!
0 komentar:
Posting Komentar