Sabtu, 19 Juli 2014

RATU GOYANG CANDI - HIKAYAT GEDUNG PRASMANAN

Galau Maksimal! Itulah kiranya yang dapat melukiskan perasaan Badung Bonds yang tampan nan tajir di malam ini, dengan perasaan yang lebih kacau dari Syamsul Bahri edisi sebuah roman. Bagaimana ceritanya? Mudah saja… ia telah ditolak. Telah ditolak oleh seorang wanita tercantik di kota mereka, pemenang kontes dan “Piala Emas Pak RT”, sekaligus “Ratu Goyang Candi” yang bernama Lara Jorran! Padahal sudah jauh-jauh hari dia mempersiapkan segala yang dibutuhkan agar wanita tersebut bisa diajak menikah. Badung Bonds telah memesan Table khusus yang dipesan di restoran paling mahal, menu paling istimewa buatan Chef terkenal yang bernama Sumanto, lilin bekas operasi babi ngepet, dan ada cincin lamaran yang diselipkan ke dalam sebuah kobokan. Tidak disangka, semua itu ternyata tidak berhasil! Cinta memang terkadang kejam…

Untuk menghibur hatinya yang perih, Badung Bonds mencoba untuk menghirup udara segar di Taman Lawang. Ia mencoba untuk menjernihkan seluruh isi kepala, siapa tahu yang mampir bukanlah seorang banci, melainkan keajaiban.  Jadi badung Bonds telah ditolak mentah-mentah? Bukan… dia bukan tidak punya kesempatan. Sejujurnya, Badung Bonds masih punya harapan. Ia masih bisa menikahi gadis cantik itu asal dia menyanggupi sebuah syarat yang tidak akan terlupakan.

“Badung Bonds, kalau kamu mau menikah denganku, buatkan aku sebuah menara gedung bertingkat 9 lantai… Buatkan dengan segera di malam hari ini, esok paginya sudah harus selesai!”

Entah kata-kata itu penolakan yang halus ataupun konyol, yang jelas Badung Bonds masih terus saja memikirkannya. Lara Jorran. Seorang gadis muda dengan alis yang melentik dan tubuh yang super bohay (ouch!), layakkah dia memberikan syarat tersebut? Bisakah aku membuat sebuah gedung 9 lantai hanya dengan satu malam???

“BLAM!!!”

Terlintaslah sebuah ide! Badung Bonds baru sadar, dia kan masih punya seorang teman? Seorang teman yang bisa menolongnya dalam setiap hal dan urusan yang tidak masuk akal! Benar sekali… kenapa dia sempat lupa dengan yang satu itu?! bodoh… very stupid. Badung Bonds langsung menghubunginya sekarang.

“********”

Sebuah jawaban tersambung di Handphone. Bahasa yang keluar sungguh sama sekali tidak bisa dimengerti bahasa manapun di zaman sekarang.

“*********** ****** *********!”

“******!!”

Aneh, siapa yang dihubungi oleh Badung Bonds? Kenapa dia juga bisa meladeni bahasa itu? Lalu apa yang mereka bicarakan??

Kemudian 10 menit kemudian, seseorang datang. Langsung menuju Badung Bonds yang sedang pusing dan galau. Ia tampaknya biasa saja dengan pakaian casual dihiasi oleh T-Shirt bergambar Iwan Fals dengan tulisan “Berandal Malam”.

(catatan : untuk sementara bahasa mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang gaul dan kadang-kadang tidak benar)

“Apa yang bisa ane bantu, bro?”

“Tolong buatkan aku gedung bertingkat 9 lantai! Waktu pengerjaannya hanya di malam ini juga!”

“What!?! Are u serious?! For what!?!”

“Ini semua demi Lara Jorran! Understood!?!”

Mengertilah teman Badung Bonds. Memang, cinta ini… kadang-kadang tak kenal logika! (coba deh tanya Agnes). Ia segera tersenyum, mengangguk dan menyanggupi tantangan yang diajukan! Kok bisa? Bisa sekali! Sebab sebenarnya (ini hanya rahasia penulis dan pembaca), mereka berdua adalah individu yang berasal dari sebuah ras alien! Karena ketahuilah, ras alien memang telah tinggal di bumi secara diam-diam! Anda tidak percaya? Teori ini sudah dibuktikan oleh ilmuan-ilmuan dari film “MIB”, mulai dari edisi I, II, dan III!

Tantangan sudah diajukan, disanggupi, maka dengan segera harus dilakukan! Teman Badung Bonds memanggil teman-teman lainnya, dan teman-teman lainnya langsung menghubungi teman-teman yang lainnya lagi, dan seterusnya. Dalam sekejap banyak sekali UFO yang beterbangan di langit taman itu. Ini membuktikan sebuah teori yang lain, bahwa alien sendiri ternyata punya rasa solidaritas!

Ratusan UFO yang terbang dan muncul di langit, akhirnya mendarat di lokasi yang bersangkutan. Sayangnya, tidak ada satu manusia pun yang menyadari hal luar biasa tersebut… kecuali Lara Jorran. Ia sekarang posisinya juga sudah ada di taman, dari tadi memang sengaja mengintip Badung Bonds yang lagi galau.

“Sudah kuduga kalau dia bukan manusia biasa! Asyiiik, aku akan punya gedung sendiri esok pagi! Tanpa perlu capek-capek pacaran dengan Om Senang!!”

Ternyata Lara Jorran sudah curiga kalau Badung Bonds sendiri adalah alien. Kemudian ia sengaja meminta syarat yang mahal dan tidak masuk akal. Bukannya Lara Jorran gila, tetapi karena beberapa alasan. Yang pertama, dia adalah seorang gadis matere yang hanya menerima hadiah ataupun kado yang sangat mewah. Dua, kalau ia jadi menikah dengan Badung Bonds… ia sudah punya gedung sendiri, dan bisa hidup sebagai sosialita tanpa perlu diam-diam memacari boss-boss yang sejatinya sudah milik orang.

Sekarang kita kembali lagi ke Badung Bonds. Di sana, pembangunan gedung akhirya sudah dimulai. Kalau taman ini masih punya orang lain, gampang! Bisa dibeli. Yang penting lokasi tersebut bukanlah area hutan lindung, hutan produksi, ataupun apa saja yang membuatnya bisa didatangi oleh lembaga-lembaga yang peduli dengan kelestarian lingkungan.

“Oke! Let’s go angels (maksunya alien)!?!”

“Let’s Go Charlie (maksudnya komandan alien, bukan Charlie ST-12)!!!”

Teman-teman alien langsung bekerja dengan cepat! Baru dua jam… pondasi gedung sudah selesai. Bagaimana mereka bisa melakukan itu? Ah, tanya saja sama aliennya sendiri!

“Sudah cukup cepat kan?”

“Cepat sekali! Thanks bro!”

Badung Bonds sekarang hatinya sudah mulai agak girang. Sekarang pukul 1 malam, penduduk di kota sudah tertidur nyenyak tidak menyangka ada sebuah keajabian yang terjadi. 2 jam berikutnya, gedung sudah disemen, diberi kaca, dan dicat!

“Wow!!! Gedungku pasti keren!!!”

Lara Jorran yang terus mengintip bertambah senang saja. Ia memikirkan akan menjadi seorang nyonya yang berlimpahkan kekayaan dan kesenangan. Tapi tunggu… tunggu dulu. Sebelum rasa ceria itu bertambah lanjut… ada sesuatu yang mendadak ia pikirkan.

“Kalau Badung Bonds alien, nanti kewarganegaraan anakku jadi apa ya? Trus, nanti kalau mudik… masa harus ke planet lain sih!?! Oh my god!!!”

Larra Jorran dengan mendadak membatalkan niatnya untuk menjadi istri Badung Bonds yang sekarang penuh harap! Ia ngeri, ia sadar bahwa mereka sudah terlalu banyak perbedaan dalam setiap hal. Apakah mereka juga akan berkembang biak dengan cara yang konvensional? Atau jangan-jangan ia akan punya anak dengan cara pembiakan bayi tabung atau inseminasi buatan?!

“Harus dihentikan! Harus dihentikan!!!”

Lara Jorran segera mengambil tablet, dan mengetik dengan cepat ke para pegawai-pegawainya. Beruntung ia sendiri memang memiliki sebuah bisnis kerupuk di pinggir kota. Jarinya dengan cepat mengetik sebuah broadcast message yang berbunyi :

“Bangun! Kalian lewat tengah malam ini harus bangun! Segera ambil lesung, suruh ayam berkokok (yang tidak punya ayam bisa melalui ringtone dan download ke HP masing-masing), bakar rumah orang, yang penting buat suasana seolah telah pagi! Kalau tidak… kalian semua akan DIPECAT! TANPA PESANGON! YANG PUNYA HUTANG KE PERUSAHAAN JUGA AKAN DITAGIH SECEPATNYA DARI DEBT COLLECTOR YANG PALING BERANDALAN!!!”

Benar-benar sebuah broadcast message yang kejam! Lara Jorran tidak mau main-main, ia harus segera membuat suasana terlihat seperti pagi hari dengan taruhan yang sangat besar.

“Oalah pak!?! Kok bakar pabrik tempat kerja sendiri, sih?!”

“Ini harus bu! Kalau tidak bapak dipecat!”

Seru salah satu pegawainya yang berada di dekat pabrik kerupuk (hanya itulah bangunan yang lebih besar dibandingkan rumah orang). Ternyata mereka semuanya terbangun, dan segera menjalankan instruksi dari Lara Jorran.

1 jam kemudian…

Sekarang sudah pukul 4 pagi. Gedung Lara Jorran sudah hampir benar-benar selesai! Hanya tinggal memasang interior, pengurusan IMB, menentukan NJOP untuk PBB tahunan,  dan pembebasan lahan. Badung Bonds merasa sangat senang, senang sekali! Sedangkan Lara Jorran sudah berkeringat dingin dengan jantung yang berdenyut kencang.

“Wah!?! Lihat itu!?! (dalam bahasa alien dalam ejaan yang disempurnakan)”

Seorang alien yang sedang sibuk menelpon petugas pajak mengamit lengan temannya yang sedang negosiasi dengan pemilik taman. Mereka mendadak berhenti bekerja, karena dari pinggir kota terlihat langit yang sudah merah… seolah fajar telah datang.

“Tadi aku mendapatkan tweets, katanya di sana juga ayam telah berkokok dari sebuah speaker rumahan!”

Yang lainnya juga ikut melapor, sehingga membuat Badung Bonds menjadi geram.

“Maaf bro! kelihatannya hari sudah pagi! Proses yang tersisa dari gedung ini tidak bisa diselesaikan!!!”

Ujar teman Badung Bonds dengan perasaan yang tidak nyaman.

“Sudah pagi apanya!?! Aku sudah mengecek waktu berdasarkan sumber dari Greenwhich, dan mengontak NASA dan BMG! Sekarang masih pukul 4 subuh!!! Orang juga belum adzan!”

Sahut Badung Bonds yang tidak bisa menerima pernyataan tersebut.

“Itu kan menurut manusia, tetapi tidak menurut alien, dan alam! Lihat saja! Bagian langit sudah ada yang merah! Katanya ayam juga telah berkokok melalui HP dan Speaker! Malam memang telah selesai!”

Badung Bonds jadi pusing, dan Lara Jorran sangat senang. Akhirnya, batal juga ia menikah dengan alien. Kalau tidak, apa yang nanti akan dikatakan manusia normal?!

Beberapa menit lamanya badung Bonds dan temannya berdebat, sedang alien-alien yang lain sudah kembali ke base camp (ada yang pulang ke Planet of The Apes, Namec, Saiya, dan Mars). Gedung 9 lantai yang sudah berdiri megah di depan mereka gagal diselesaikan. Badung Bonds terduduk lemah… hingga di pagi hari (yang asli) ia ditemui oleh Lara Jorran.

“Kau gagal memenuhi syaratku.”

Seru Lara dingin. Badung Bonds segera bangkit, dan mengutuk Lara dengan geram.
“Tadi… aku sudah membuka Youtube, dan ternyata kau berbohong! Ada yang mengupload video tentang apa  yang terjadi di sekitar pabrik kerupuk! Ternyata itu hanya pagi hari buatan!”
Lara Jorran berkeringat dingin. Sayangnya ia tidak tahu apa yang diupload orang, yaitu video tentang pabriknya yang dibakar!

“Aku telah salah menilaimu Lara Jorran! Kau harus kukutuk sekarang!!!”

“BLAST!!!”

Sebelum Lara mengucapkan kata-kata yang terakhir, ia sudah terlebih dahulu dikutuk oleh Badung Bonds yang meradang! Begitulah ceritanya… Akhirnya, habis sudah cerita tentang gadis yang cantik, semok, dan bohay itu. Ratu Goyang Candi telah menjadi korban sebuah cinta yang terlarang!

“Ah.. kau.. kau mengutukku jadi apa!?!”

Seru Lara Jorran panik. Gaun malamnya yang indah telah berubah menjadi pakaian yang berupa tank-top dan hotpants. Rambutnya yang lebat tergerai juga sudah diikat ke belakang, dan bibirnya yang tipis berubah menjadi cukup tebal! Badung Bonds, tersenyum… dan ia berkata :

“Kau kurubah menjadi Lara Croft, Lara Jorran!!! Sekarang, pergilah ke Afrika! Dan cari kotak Pandora itu sebelum digunakan oleh pihak yang terlarang!!!”

Berteriaklah Lara Croft (alias Lara Jorran)! Lebih baik ia dijadikan aksesoris pelengkap gedung (boleh figura atau toilet), yang penting jangan dijadikan Angelina Jolie yang memerankan film tersebut! Badung Bonds tertawa terbahak-bahak. Cintanya sudah lenyap, berganti dengan dendam.


…dan ratusan tahun berikutnya di masa depan, gedung 9 lantai itu dikenang sebagai “Gedung Prasmanan!”. Gedung yang hanya dibuat dalam satu malam, tanpa IMB, tanpa PBB, disita oleh pemerintah, pemiliknya sendiri memerankan film klasik Tomb Raider yang diperankan oleh Angelina Jolie alias Lara Jorran!

0 komentar:

Posting Komentar