Yang namanya suatu daerah itu, pasti punya kesenian tradisional yang bisa dijadikan hiburan rakyat hingga pertunjukan eksotis untuk para turis. Tidak terkecuali dengan Belitung, ada beberapa kesenian tradisional di pulau Laskar Pelangi ini, yang bisa menjadi penambah keunikan dari pariwisata pulau Belitung.
Kalau dari segi musik, Belitung sendiri yang memang telah disinggahi oleh banyak perantau dan adanya integritas antara suku-suku lainnya di Indonesia, akhirnya mempunyai banyak ragam musik tradisional yang bisa dinikmati. Ada yang namanya musik "Campak", ini bukan nama penyakit loh ya. hehehe... Musik Campak adalah sebuah kesenian dengan alunan musik melayu dengan instrumen violin, ukelele, hingga gendang. Yang menarik dari Campak ini adalah, pada saat dimainkan, beberapa orang akan datang ke atas panggung dan melantunkan syair-syair yang berisi pantun. Selain Campak, ada lagi yang namanya "Gambus". Seperti biasa, Gambus Belitung juga tidak jauh beda dengan gambus lainnya. Dimainkan dengan gitar gambus sendiri, ada violin, akordion, gendang, dll. Kemudian selain Campak, Gambus, di sebuah pertunjukan keras yang bernama "Beripat", juga dihiasi dengan musik yang disebut "Beregong". Seperti namanya, Beregong adalah gabungan dari gong - kelinang, membuat sebuah nada-nada syahdu untuk orang yang berpartisipasi di dalam pertunjukan itu.
Tadi sudah disinggung mengenai Beripat, apa sih Beripat? Ini adalah nama pertunjukan yang paling gahar di Belitung. Jika anda tidak siap, tidak boleh berpartisipasi. Beripat adalah kesenian bela diri yang berupa pertarungan antara 2 jawara, dengan cambuk yang terbuat dari rotan (kalau zaman dahulu menggunakan cambuk ekor pari). Masing-masing dari mereka akan berada di tengah-tengah arena, dan saling membabat punggung lawan yang dihadapi. Cedera paling kecil dari kegiatan ini adalah kulit yang bengkak, ataupun tergores. Cedera paling besar? Banyak ragam, apalagi bukan dilakukan oleh seorang professional. hehehe... Dont Try This at Home, guys.
Atraksi yang cukup halal untuk dicoba, mungkin adalah kesenian "Lesung Panjang". Kesenian Lesung Panjang biasanya masih diselenggarakan di pulau Mendanau kecamatan Selat Nasik, Belitung. Dimana ada 4 orang yang berkumpul di depan sebuah lesung, dan saling melemparkan "alu" antara yang satu dengan yang lain.
Masih banyak kesenian tradisional lainnya yang bisa ditemui di Pulau Belitung. Ada juga ritual-ritual kuno seperti "Buang Jong" yang dilakukan "Suku Sawang", dll. Mungkin perlu tulisan tambahan mengenai ritual dan kesenian ini satu per satu. Oh ya, kalau anda ingin berkunjung ke Belitung. Hubungilah Tour Operator yang tepat, agar anda mendapatkan layanan yang maksimal - memuaskan - dan tepat sasaran. Hehehe... Thank you.
0 komentar:
Posting Komentar