Orang yang dirumorkan itu biasanya
dipanggil “Putri Salju”. Seorang gadis cantik, menarik, essentrik, dan elastis
(kebetulan mantan penari sirkus). Ia tinggal sendirian di desanya yang dikuasai
oleh sebuah kerajaan dengan kepemimpinan seorang Ratu. Kecantikannya sangat
memukau, mengilap, dan membuat orang tergila-gila. Pernah suatu kali ada
seorang pedagang yang lewat di depan rumah Putri Salju. Lalu apa yang terjadi? Apakah
dia pingsan? Langsung jatuh cinta? Sayangnya tidak. Pedagang tersebut berjalan
dengan biasa saja. Ia cuma sekedar lewat di depan rumah dan segera berlalu. Kesibukannya
dengan setoran yang belum sampai target membuatnya tidak sempat melihat gadis
tersebut.
Waktu berjalan dari hari ke hari.
Rumor tentang kecantikan sang Putri Salju tersebar dimana-mana. Mulai dari di
rumah-rumah makan, pasar, hingga pekuburan, dan tempat-tempat bunuh diri yang
terkenal. Pihak istana yang memang dipimpin oleh Sang Ratu pun ikut mendengar orang
berceloteh di sana-sini (termasuk bocoran berita siapa yang terpilih sebagai
Indonesian Idol tahun 2014). Singkat cerita, akhirnya Sang Ratu akhirnya
penasaran. Terlintas di benaknya… apakah ia masih menjadi yang paling cantik di
negeri tersebut.
“Cermiiin…
cermiiiin…. Bicaralah padaku!”
Kata Ratu di depan cermin saktinya.
Cermin pun menjawab :
“Wrong
password, access is denied!”
Wajah Ratu sedikit cemberut. Ia
lupa kalau sudah mengganti akun dan kata sandinya tadi pagi. Akhirnya untuk
beberapa saat, Sang Ratu berkutak-katik di depan catatannya sebelum kemudian
mengucapkan kata sandi dan password yang baru.
“Access
Accepted! Now Loading…”
Kata cermin begitu sudah dimasukkan
syarat yang benar. Sang Ratu tersenyum, setelah template terbuka, barulah ia
bicara kembali.
“Wahai
cermin… aku ingin tanya. Siapakah yang paling cantik di dunia?”
Inilah pertanyaan yang jawabannya
sangat ditunggu-tunggu. Cermin menjawab :
“Paris
Hilton dan Britney Spears, wahai yang mulia!”
Ratu kembali memberengut. Cermin
tidak salah, ia harus mengganti pertanyaannya yang terlalu global itu.
“Baiklah
cermin. Kalau begitu… siapa yang paling cantik di istana ini!?”
“Bip!”
Cermin memproses data. Lalu benda
itu menjawab :
“Helena.
Gadis pelayan yang baru.”
Lagi-lagi yang keluar adalah jawaban
tidak memuaskan. Helena memang baru saja masuk istana, diperkerjakan selama
satu minggu terakhir. Ratu tidak tahu kalau diam-diam Sang Cermin sering
mengirimkan surel kepada gadis tersebut.
“Baiklah,
baiklah. Kalau begitu, ini pertanyaanku yang terakhir. Siapakah yang paling
cantik di Negeri ini?”
Ratu bertanya pada cermin sambil
memegangi sebuah kapak. Ia siap menghajar benda itu kalau jawabannya ternyata
salah lagi.
“Bip! Bip! Now loading… fatal
error!”
Ternyata cermin tidak menjawab,
terlalu ketakutan karena melihat ulah pemiliknya yang sudah mulai kalap. Tidak
mendapat apa yang diinginkan, Sang Ratu akhirnya pergi. Ia terpaksa bertanya
pada kepala pengawal, dan jawabannya adalah :
“Putri
Salju wahai Ratu! Ialah orang tercantik di Negeri ini, dan seharusnya dibebaskan
dari pajak!”
“DONG!!!”
Akhirnya Ratu tahu (bukan soal
pajaknya). Tanpa perlu basa-basi, hati Sang Ratu menjadi sangat marah, iri,
cemburu, emosi, hingga kepala pengawal tersebut langsung turun jabatan menjadi
seorang tukang siram toilet. Kenapa sih tidak ada yang mengerti kalau ia
benar-benar ingin menjadi yang paling cantik di negerinya sendiri? Lalu dengan perasaan
yang hancur lebur, Ratu akhirnya kehilangan akal. Ia harus membunuh Putri
Salju, dan Helena. Apapun alasannya!
Sore hari, seorang pemburu terkenal
pun akhirnya dipanggil.
“Wahai
pemburu! Aku inginkan kau supaya membunuh si Helena! Gadis pelayan yang baru!”
“Siap
Ratu! Bagaimana dengan Putri Salju?”
“Dia
biar aku yang urus! Sekarang, kau boleh pergi.”
Pemburu segera pergi dari hadapan
Sang Ratu, tidak mau berlama-lama. Ia sudah menyiapkan berbagai macam akal
licik, termasuk upaya menyamar sebagai seorang nenek tua… dan memberikan sebuah
apel sihir. Nah, bagaimana kabar Helena? Apakah dia dibunuh oleh pemburu tadi?
Ternyata tidak. Pemburu malah menyelamatkan gadis tersebut, karena ia terpukau
dengan kecantikan yang amat sangat itu.
Keesokan harinya. Sang Ratu
akhirnya menjalankan rencana untuk menjadi nenek sihir. Sedang Sang Pemburu tidak
memberikan laporan. Ia sudah sibuk mempersiapkan segala keperluan untuk
pernikahannya dengan Helena.
“Tok!
Tok! Tok!!! Putri Salju…”
Seru Ratu yang menyamar dengan
lirih. Pintu dibuka, ternyata yang keluar adalah seorang kakek-kakek. Ia
mengatakan kalau Sang Ratu (dalam bentuk nenek-nenek) salah rumah. Putri Salju
rumahnya ada di sebelah kiri, dengan sebuah poster besar bergambar John Cena.
Kemudian akhirya nenek jejadian tersebut pun malu, dan memberikan sebuah apel
sebagai tanda permintaan maaf. Setelah ia melangkah pergi, sang kakek akhirnya
mati karena memakan buah tersebut.
“Tok!
Tok! Tok!!! Putri Salju…”
Nenek (Sang Ratu) mengetok pintu
rumah Putri Salju yang masih kredit. Akhirnya Putri Salju keluar. Ia langsung
iba dengan kehadiran orang tua itu…
“Wah,
nenek darimana? Nenek sakit? Tunggu disini sebentar.”
Nenek jadi-jadian pun bingung. Belum
sempat ia berkata apa-apa, Putri Salju melangkah keluar. Setelah beberapa menit berselang, barulah ia
datang kembali sambil membawa puluhan tabib lengkap dengan alat-alat kesehatan,
ambulance, dan tabung oksigen.
“Nek…
nenek tidak boleh keluar di keadaan bersalju seperti ini. Tuh… pipi nenek sudah
merah, baiklah. Tabib, bawa nenek ini pergi dan tolong diobati yah.”
“Baik
Putri Salju, dengan senang hati.”
Diperlakukan seperti itu akhirnya Sang
Nenek dalam samaran meronta-ronta tiada kendali. Jangankan Putri Salju memakan apelnya,
ia bahkan tidak sempat berkata-kata apapun. Puluhan tabib tersebut memang
sangat kuat. Percuma Ratu (alias nenek) melawan, ia langsung dipindahkan ke
panti jompo di rumah sakit.
Setelah sang Ratu yang menyamar
sebagai nenek pergi, Putri Salju sadar kalau ada sesuatu yang tertinggal.
Sebuah apel besar berwarna merah dan tergolek dengan aroma yang menggiurkan.
Itu adalah apel beracun yang lepas dari keranjangnya.
Putri Salju mengambil apel itu.
Tampak mencurigakan, ada sesuatu yang lantas ia pikirkan.
“Wah,
ini mungkin saja apel beracun yang kalau kumakan… bisa menyebabkan aku mati.”
Ternyata Putri Salju sadar akan
fungsi dari buah tersebut. Lalu ia berkata lagi dengan senyum yang merekah.
“Aku
Tahu! Aku harus makan apel ini… kemudian aku akan hidup kembali dengan ciuman
dari seorang pangeran! Yes!!!”
Entah dongeng darimana yang ia
dengar, tetapi nampaknya Putri Salju girang sekali. Ia merasa kalau ialah yang
akan mengalami kejadian itu. Tidak sadar kalau kakek yang tinggal di sebelah
rumahnya, sudah meninggal dengan kulit yang berwarna biru dan mulut yang
berbuih.
“Krauk!”
Apel dimakan oleh Putri Salju
dengan rakus. Detik berikutnya, ia seolah melayang… sulit bernafas. Meskipun ia
meronta-ronta mencoba untuk mengembalikan kondisi. Percuma, dia memang akan
segera mati. Tinggal menunggu seorang pangeran yang datang.
Besok harinya, kabar akan kematian
Putri Salju terdengar kencang ke seluruh penjuru negeri. Banyak yang merasa
sedih, kehilangan, tetapi ada juga beberapa orang yang menyambut kabarnya
dengan rasa yang senang bukan main. Nyonya Beatrice yang tinggal beberapa rumah
dari rumah Putri Salju sendiri segera mengadakan sebuah acara syukuran.
“Akhirnya mati juga selingkuhan, suamiku!” gossipnya kepada semua orang.
Bagaimana dengan Sang Ratu?
Seharusnya dia memang merasa senang. Tetapi masalahnya ia sudah tidak tinggal
lagi di istana, dan istana menolak kedatangan wanita tersebut. Apa yang
terjadi? Sederhana sekali. Pada saat dia sampai di panti jompo dan diantar oleh
tabib, Sang Ratu lupa mantera sihir untuk mengembalikan kondisi fisik seperti
sebelumnya.
Putri Salju juga nampaknya salah dalam membuat keputusan. Ia
mati meminum apel, dan Sang Pangeran yang ditunggu pun tidak juga datang. Beruntung
jasadnya masih bisa diurus oleh 7 orang kurcaci yang kebetulan lewat pada saat
mereka pulang dari kantor ke rumah masing-masing. Putri Salju dibawa, dan
kemudian dimakamkan. Oh no…
Jadi sebagai akhir cerita… semuanya
harus berakhir secara mengenaskan. Sekarang di negeri Putri Salju sendiri sudah
tidak ada lagi wanita cantik. Yang ada hanya sekumpulan gadis-gadis muda gemuk
dan obesitas, ditambah dengan jerawat yang besar seperti kacang di sekujur
tubuh dan wajah masing-masing. Tidak ada yang akan menyangka kalau negeri
mereka sendiri akan dikutuk menjadi seperti ini. Sudah Helena menikah dengan
pemburu (mereka pindah ke negeri yang lain), Sang Ratu tertawan di panti jompo
(untuk selamanya), dan Putri Salju sendiri pun meninggal karena Sang Pangeran
malah membatalkan kunjungan.
Jadi, kemana sebenarnya pangeran
sial itu? Ternyata dia tidak ingin pergi ke negeri Putri Salju, karena mendengar
kalau Paris Hilton dan Britney Spears adalah wanita yang paling cantik di
dunia! Pangeran mendapatkan informasi ini dari cermin ajaib yang telah pensiun
begitu Sang Ratu menghilang. Ah Putri Salju, malangnya nasibmu. Sekarang,
Pangeran sendiri telah bertemu dengan Britney dan Paris. Ia memutuskan untuk
meninggalkan statusnya sebagai putera mahkota, lalu bekerja pada 2 wanita
tersebut dengan menjadi seorang penari latar!
0 komentar:
Posting Komentar