This Parody is written by Julian Aditya
Sejak Kota Gotham mulai diamankan oleh Bruce Wayne, sudah sering sekali penjahat besar tertangkap. Dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir saja tidak ada yang bisa mengelak dari aksi
pahlawan bertopeng tersebut. Sebutlah salah satu, namanya Melati… (eh maaf,
nama Melati biasanya diidentifikasikan sebagai sebutan untuk korban
pemerkosaan.) Sebutlah salah satu, yaitu Joker. Rencana yang telah ia susun
dengan sempurna, harus hancur berantakan. Joker sendiri gagal dalam merampok
sebuah bank. Ia dibawa ke polisi, kemudian dihukum seumur hidup untuk menghibur
para caleg yang gagal di dalam pemilihan. Joker sendiri artinya seorang
penghibur, isn’t right?
Intinya, Batman sudah tidak punya
siapapun lagi untuk dilawan. Siapa yang ingin dia tangkap lagi? Tidak ada. Berbekal
alasan itulah Batman harus segera melakukan ekpansi ke kota dan Negara lain.
Kalau tidak, kemampuannya sebagai penegak keadilan akan segera memudar.
Beruntunglah Indonesia! Beruntunglah
Jakarta, baby! Setelah Bruce Wayne
menyuruh Alfred untuk mengecek tempat mana yang harus dengan segera diamankan… Alfred menyarankannya memilih tempat
yang sudah kita sebut. Warga Jakarta juga pastinya akan senang. Walaupun Jokowi
dan Ahok kemarin sudah melarang pertunjukan “topeng monyet”, sekarang ada
penggantinya yaitu “Topeng Kelelawar”.
“Gila!
Tempat apa ini!?!”
Bruce Wayne terpekik begitu pertama
kalinya ia masuk ke tengah kota, tepatnya di Glodok. Ia merasa merinding, tetapi
bukan karena melihat penjahat seperti Poison
Ivy, Mr. Freeze, Riddleman, dll. Ia hampir pingsan sewaktu masuk ke kawasan
Glodok… dan ia menemukan banyak sekali VCD/DVD
yang membuat seluruh seri film Batman dalam bentuk bajakan (udah bajakan,
diobral lagi)! Bruce Wayne merasa sangat sedih, lantas ia segera kembali ke
kendaraan.
Begitu sampai ke kendaraan, Bruce
Wayne kembali terpekik kaget. Bukan ia melihat sosok seorang Pinguin yang ingin menjadi walikota,
matanya hampir keluar karena melihat mobil mewahnya itu sudah tidak ada kaca
spion!
“Ah,
ini sudah luar biasa!”
Seru Bruce Wayne tegas. Ia dengan
segera menelpon Alfred di Gotham, tapi untuk saat ini pembantunya itu sedang
tidak ada di rumah. Alfred sekarang sedang sibuk mengurusi Cat-Woman yang melaunching album dangdut koplo terbaru, dengan
judul “Kucing Garong dimakan ikan”.
Dengan dongkol Bruce Wayne segera
pergi, ia pulang ke hotel dengan wajah yang masam. Di Hotel…
“Pak!
Ada tamu di lobi!”
Bruce Wayne bingung. Belum satu
hari, kok sudah ada tamu yang datang? Dia segera melangkah dengan bergegas
menuju lobi tempat pertemuan. Kaget sekali dia, karena lobi tersebut sudah dipenuhi
oleh orang-orang aneh… hanya satu orang saja yang tidak terlihat mengerikan.
“Err…
Mas Bro Bruce! Hello!”
Salah satu yang duduk disana segera
berdiri, tubuhnya hijau dengan sedikit ditutupi pakaian. Bruce Wayne bertanya
darimana ia tahu wajahnya, dan rencana ia datang. Mahluk hijau tersebut
menjawab kalau ia dapat bocoran melalui paranormal terkenal “Ki Joko Bodo” dan
menyebarkannya ke berbagai akun Whats-App.
“Baiklah.
Baiklah kalau begitu, tapi Hulk. Sejak kapan kau ada disini?”
Tanya Bruce Wayne yang merasa
mengenal sosok tersebut. Tetapi Si Hijau malah tertawa terbahak-bahak.
“Aku
bukan Hulk mas bro! Aku ini Kolor ijo! Perkenalkan…”
Tidak bisa disangka-sangka. Tokoh
penjahat lokal, mengunjungi tokoh pahlawan yang terkenal secara global! Maksud Kolor
Ijo datang ialah untuk menyebutkan, kalau mohon pertimbangan untuk menangkap
dan menggulung bisnisnya di seputaran lokalisasi dan hiburan malam. Setelah
Kolor Ijo puas berbicara, satu mahluk lagi yang datang.
“Ini
siapa? Ah, aku tahu! Kau Professor McGonagall dari serial Harry Potter, kan?!”
Bruce Wayne salah lagi. Yang datang
itu memang seorang wanita tua, tetapi bukan Prof. McGonagall.
“Saya
teh Mak Erot akang… ini kartu nama emak. Sudah ada alamat web dan emailnya loh!”
Bruce hampir pingsan. Setelah ia
mengecek alamat web tersebut melalui smart-phone,
yang muncul adalah berbagai macam foto-foto yang tidak pantas untuk dituliskan.
Ya sudah, biarlah Mak Erot. Ada orang yang lain ikut menyapa…
“Kamu
siapa?”
Bruce Wayne benar-benar tidak kenal
orang ini. Tidak bisa menebak-nebak sembarangan.
“Saya
bukan siapa-siapa mas, saya janda… mau nikah nggak?”
“APA!?!”
Melihat semuanya adalah orang aneh,
Bruce sudah tidak tahan. Ia langsung berlalu pergi meninggalkan kerumunan yang akhirnya
sibuk berceloteh itu.
“Bruk!!!”
Lelah dan tidak tahan dengan
berbagai tekanan… Bruce Wayne langsung merebahkan diri di kamar hotel. Tubuhnya
merasa sakit sekali, karena yang menerima tubuhnya itu bukan ranjang, melainkan
wastafel.
“Aaaah…
sial!”
Bruce segera menelpon Alfred, ia
tidak tahan di Jakarta. Lebih baik ia pindah ke kota yang lain.
“Bip!”
“Disini Alfred, maaf saya sedang
tidak ada di rumah. Dan memang rumah kediaman saya yaitu rumah Bruce Wayne
sekarang kondisinya sedang terbakar. Mohon tinggalkan pesan…”
“Krak!!!”
Emosi mendengar nada pesan yang
ditinggalkan Alfred, Bruce langsung meremas telpon genggamnya. Ia sangat emosi,
marah! Kok bisa rumahnya terbakar??? Beberapa menit setelah itu Bruce segera
mencoba menghubungi Alfred lagi, tapi percuma. Smart phone itu sudah rusak
karena tergenggam keras.
“Aaaah!
Jadi aku harus bagaimana nih!?!”
Bruce Wayne jadi bertambah galau.
Apa yang harus ia lakukan disini sementara rumahnya di Gotham sudah menjadi abu
dan arang? Dengan segera Bruce langsung mengambil keputusan! Ia keluar dengan
tergesa-gesa dari kamar menuju lobi, dan…
“Kolor
Ijo!”
“Ya
Mas Bro?!”
“Apakah
kau punya rumah kost untuk tinggal?!”
“Ada
mas bro, di kolong jembatan! Mau?”
“Oke!
Dan kau Mak Erot?”
“Nuhun
akang? What happened aya naon?”
“Adakah
pekerjaan di tempat pijat xxx emak???”
“Aya,
aya! Jadi tukang ukurnya yah?”
“Tidak
masalah! Dan mana janda itu?”
“Disini!
Disini cinta…”
“Aku
ingin menikah denganmu!”
“Tapi
bagaimana dengan Marry Jane?”
“Marry
Jane itu pacarnya Spiderman, goblok!”
“Ooooh…
kalau Sisilia bagaimana?”
“Aduuuh,
itu nama sebuah pulau di Italia! Kamu mau apa nggak?!”
“Mau!
Mau! Mau!!!”
Dari pembicaraan di atas. Apakah sebenarnya
yang dilakukan dan tengah dihadapi oleh Bruce Wayne? A. Bruce Wayne mendadak
gila karena terlalu banyak tekanan? B. Bruce Wayne marah dengan Alfred sehingga
melakukan hal-hal yang tidak masuk akal? C. Bruce Wayne ingin menjadi orang
Indonesia dengan segala keunikannya? D. Semua benar. Ya, jawabannya adalah
point D, semua benar.
Kota Gotham telah menjadi terlalu damai
baginya. Kalau tidak ada penjahat besar, siapa yang ingin mengajaknya main film
lagi? Tidak ada kan? Sedangkan di Indonesia sendiri kesempatannya sangat
banyak. Walaupun tidak ada industry sekelas Hollywood,
bisa saja dia merekam adegan bersama isteri barunya… dan menguploadnya dalam format
3gp dengan judul “skandal pahlawan edan”.
Singkat cerita, akhirnya semua
sudah diputuskan. Alfred sendiri sudah minggat dari rumah Bruce yang terbakar,
dan sekarang bekerja menjadi pelayan sebuah restoran kebab. Seru sekali
membayangkan kisah yang antiklimaks ini. Dari seorang Bruce Wayne yang
tersohor, kaya raya, bisa membeli apapun, dan selalu berjuang membela
kebenaran. Ujung-ujungnya menjadi Bruce Wayne yang hidup di kamar kost, bekerja
sebagai pengukur *****, harus ngutang di warung, dan berjuang di tempat
lokalisasi dan hiburan malam. Oh, Bruce Wayne… Jakarta, lebih kejam dari Ra’s Al-Ghul bukan?
0 komentar:
Posting Komentar