Senin, 21 Juli 2014

BRUCE WAYNE SAD ENDING

This Parody is written by Julian Aditya

Sejak Kota Gotham mulai diamankan oleh Bruce Wayne, sudah sering sekali penjahat besar tertangkap. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir saja tidak ada yang bisa mengelak dari aksi pahlawan bertopeng tersebut. Sebutlah salah satu, namanya Melati… (eh maaf, nama Melati biasanya diidentifikasikan sebagai sebutan untuk korban pemerkosaan.) Sebutlah salah satu, yaitu Joker. Rencana yang telah ia susun dengan sempurna, harus hancur berantakan. Joker sendiri gagal dalam merampok sebuah bank. Ia dibawa ke polisi, kemudian dihukum seumur hidup untuk menghibur para caleg yang gagal di dalam pemilihan. Joker sendiri artinya seorang penghibur, isn’t right?

Intinya, Batman sudah tidak punya siapapun lagi untuk dilawan. Siapa yang ingin dia tangkap lagi? Tidak ada. Berbekal alasan itulah Batman harus segera melakukan ekpansi ke kota dan Negara lain. Kalau tidak, kemampuannya sebagai penegak keadilan akan segera memudar.

Beruntunglah Indonesia! Beruntunglah Jakarta, baby! Setelah Bruce Wayne menyuruh Alfred untuk mengecek tempat mana yang harus dengan segera diamankan… Alfred menyarankannya memilih tempat yang sudah kita sebut. Warga Jakarta juga pastinya akan senang. Walaupun Jokowi dan Ahok kemarin sudah melarang pertunjukan “topeng monyet”, sekarang ada penggantinya yaitu “Topeng Kelelawar”.

“Gila! Tempat apa ini!?!”

Bruce Wayne terpekik begitu pertama kalinya ia masuk ke tengah kota, tepatnya di Glodok. Ia merasa merinding, tetapi bukan karena melihat penjahat seperti Poison Ivy, Mr. Freeze, Riddleman, dll. Ia hampir pingsan sewaktu masuk ke kawasan Glodok… dan ia menemukan banyak sekali VCD/DVD yang membuat seluruh seri film Batman dalam bentuk bajakan (udah bajakan, diobral lagi)! Bruce Wayne merasa sangat sedih, lantas ia segera kembali ke kendaraan.

Begitu sampai ke kendaraan, Bruce Wayne kembali terpekik kaget. Bukan ia melihat sosok seorang Pinguin yang ingin menjadi walikota, matanya hampir keluar karena melihat mobil mewahnya itu sudah tidak ada kaca spion!

“Ah, ini sudah luar biasa!”

Seru Bruce Wayne tegas. Ia dengan segera menelpon Alfred di Gotham, tapi untuk saat ini pembantunya itu sedang tidak ada di rumah. Alfred sekarang sedang sibuk mengurusi Cat-Woman yang melaunching album dangdut koplo terbaru, dengan judul “Kucing Garong dimakan ikan”.

Dengan dongkol Bruce Wayne segera pergi, ia pulang ke hotel dengan wajah yang masam. Di Hotel…

“Pak! Ada tamu di lobi!”

Bruce Wayne bingung. Belum satu hari, kok sudah ada tamu yang datang? Dia segera melangkah dengan bergegas menuju lobi tempat pertemuan. Kaget sekali dia, karena lobi tersebut sudah dipenuhi oleh orang-orang aneh… hanya satu orang saja yang tidak terlihat mengerikan.

“Err… Mas Bro Bruce! Hello!”

Salah satu yang duduk disana segera berdiri, tubuhnya hijau dengan sedikit ditutupi pakaian. Bruce Wayne bertanya darimana ia tahu wajahnya, dan rencana ia datang. Mahluk hijau tersebut menjawab kalau ia dapat bocoran melalui paranormal terkenal “Ki Joko Bodo” dan menyebarkannya ke berbagai akun Whats-App.

“Baiklah. Baiklah kalau begitu, tapi Hulk. Sejak kapan kau ada disini?”

Tanya Bruce Wayne yang merasa mengenal sosok tersebut. Tetapi Si Hijau malah tertawa terbahak-bahak.

“Aku bukan Hulk mas bro! Aku ini Kolor ijo! Perkenalkan…”

Tidak bisa disangka-sangka. Tokoh penjahat lokal, mengunjungi tokoh pahlawan yang terkenal secara global! Maksud Kolor Ijo datang ialah untuk menyebutkan, kalau mohon pertimbangan untuk menangkap dan menggulung bisnisnya di seputaran lokalisasi dan hiburan malam. Setelah Kolor Ijo puas berbicara, satu mahluk lagi yang datang.

“Ini siapa? Ah, aku tahu! Kau Professor McGonagall dari serial Harry Potter, kan?!”

Bruce Wayne salah lagi. Yang datang itu memang seorang wanita tua, tetapi bukan Prof. McGonagall.

“Saya teh Mak Erot akang… ini kartu nama emak. Sudah ada alamat web dan emailnya loh!”

Bruce hampir pingsan. Setelah ia mengecek alamat web tersebut melalui smart-phone, yang muncul adalah berbagai macam foto-foto yang tidak pantas untuk dituliskan. Ya sudah, biarlah Mak Erot. Ada orang yang lain ikut menyapa…

“Kamu siapa?”

Bruce Wayne benar-benar tidak kenal orang ini. Tidak bisa menebak-nebak sembarangan.

“Saya bukan siapa-siapa mas, saya janda… mau nikah nggak?”

“APA!?!”

Melihat semuanya adalah orang aneh, Bruce sudah tidak tahan. Ia langsung berlalu pergi meninggalkan kerumunan yang akhirnya sibuk berceloteh itu.

“Bruk!!!”

Lelah dan tidak tahan dengan berbagai tekanan… Bruce Wayne langsung merebahkan diri di kamar hotel. Tubuhnya merasa sakit sekali, karena yang menerima tubuhnya itu bukan ranjang, melainkan wastafel.

“Aaaah… sial!”

Bruce segera menelpon Alfred, ia tidak tahan di Jakarta. Lebih baik ia pindah ke kota yang lain.

“Bip!”

“Disini Alfred, maaf saya sedang tidak ada di rumah. Dan memang rumah kediaman saya yaitu rumah Bruce Wayne sekarang kondisinya sedang terbakar. Mohon tinggalkan pesan…”

“Krak!!!”

Emosi mendengar nada pesan yang ditinggalkan Alfred, Bruce langsung meremas telpon genggamnya. Ia sangat emosi, marah! Kok bisa rumahnya terbakar??? Beberapa menit setelah itu Bruce segera mencoba menghubungi Alfred lagi, tapi percuma. Smart phone itu sudah rusak karena tergenggam keras.

“Aaaah! Jadi aku harus bagaimana nih!?!”

Bruce Wayne jadi bertambah galau. Apa yang harus ia lakukan disini sementara rumahnya di Gotham sudah menjadi abu dan arang? Dengan segera Bruce langsung mengambil keputusan! Ia keluar dengan tergesa-gesa dari kamar menuju lobi, dan…

“Kolor Ijo!”

“Ya Mas Bro?!”

“Apakah kau punya rumah kost untuk tinggal?!”

“Ada mas bro, di kolong jembatan! Mau?”

“Oke! Dan kau Mak Erot?”

“Nuhun akang? What happened aya naon?”

“Adakah pekerjaan di tempat pijat xxx emak???”

“Aya, aya! Jadi tukang ukurnya yah?”

“Tidak masalah! Dan mana janda itu?”

“Disini! Disini cinta…”

“Aku ingin menikah denganmu!”

“Tapi bagaimana dengan Marry Jane?”

“Marry Jane itu pacarnya Spiderman, goblok!”

“Ooooh… kalau Sisilia bagaimana?”

“Aduuuh, itu nama sebuah pulau di Italia! Kamu mau apa nggak?!”

“Mau! Mau! Mau!!!”

Dari pembicaraan di atas. Apakah sebenarnya yang dilakukan dan tengah dihadapi oleh Bruce Wayne? A. Bruce Wayne mendadak gila karena terlalu banyak tekanan? B. Bruce Wayne marah dengan Alfred sehingga melakukan hal-hal yang tidak masuk akal? C. Bruce Wayne ingin menjadi orang Indonesia dengan segala keunikannya? D. Semua benar. Ya, jawabannya adalah point D, semua benar.

Kota Gotham telah menjadi terlalu damai baginya. Kalau tidak ada penjahat besar, siapa yang ingin mengajaknya main film lagi? Tidak ada kan? Sedangkan di Indonesia sendiri kesempatannya sangat banyak. Walaupun tidak ada industry sekelas Hollywood, bisa saja dia merekam adegan bersama isteri barunya… dan menguploadnya dalam format 3gp dengan judul “skandal pahlawan edan”.

Singkat cerita, akhirnya semua sudah diputuskan. Alfred sendiri sudah minggat dari rumah Bruce yang terbakar, dan sekarang bekerja menjadi pelayan sebuah restoran kebab. Seru sekali membayangkan kisah yang antiklimaks ini. Dari seorang Bruce Wayne yang tersohor, kaya raya, bisa membeli apapun, dan selalu berjuang membela kebenaran. Ujung-ujungnya menjadi Bruce Wayne yang hidup di kamar kost, bekerja sebagai pengukur *****, harus ngutang di warung, dan berjuang di tempat lokalisasi dan hiburan malam. Oh, Bruce Wayne… Jakarta, lebih kejam dari Ra’s Al-Ghul bukan?



0 komentar:

Posting Komentar