Senin, 10 Maret 2014

NENEK PEMBAWA BATU DI PUNCAK

Hari ini, saya tuliskan sebuah cerita yang menurut saya luar biasa untuk dibagikan kepada teman-teman. Kisah nyata ini terjadi pada saat saya bepergian di Puncak, Cisarua - Bogor pada tahun 2006. Tepatnya di bawah sebuah villa yang kami sewa bersama teman-teman. Saat itu, saya melihat seorang nenek yang sedang mengambil batu kali alias batu sungai, tepat dibawah sebuah jembatan kecil.
Today , I wrote an incredible experience that I wanted to share... it happened when I was traveling in Puncak,Bogor - Cisarua at 2006. Under the founding of the villa that I had rented with my friends ... I saw a grandmother who used to take some stones in a river, beneath the small bridge .

Jadi, yang ada dipikiran saya waktu itu adalah : "Ternyata sangat sulit sekali untuk mencari uang, kawan!" Dengan bekal sebuah tubuh yang tua renta, dan keranjang besar untuk mengangkut batu, nenek tersebut menyelam ke dalam air sungai yang dingin. Tangannya menggali dan menggapai-gapai di dasar sungai, mengambil beberapa batu, dan setelah dikumpulkan, dia letakkan ke dalam sebuah keranjang. Batu-batu tersebut akan ia jual kepada tengkulak, dengan jarak yang terhitung kilometer!
Oh my , it seems very difficult to make money ! Armed with the old body and a huge basket to carry the stones ... the lady submerge into the cold river of Puncak. Her hands dug into the base, taking a few stones, and after she collected, she put it in the basket – Because the Stones was taken towards for the broker, at miles away.

Apakah itu nggak berat? Tentu saja berat sekali! Nenek tersebut membawa keranjang besar berisi batu itu di atas kepalanya, dan berjalan jauh dalam jarak yang tidak dekat! Tubuh tua yang seharusnya menikmati sisa dari kehidupan itu... teranyata masih dipaksa untuk memenuhi kebutuhan yang selalu kekurangan di dalam hidup!
Is it not heavy ? Of course its very heavy ! The grandmother carried the stones over his head , and walked of kilometers away! Eldest body who should have been enjoying the rest of her time ... but still forced and struggle to earn a necessities of life.

Kagum, malu, dan salut pun langsung bercampur di dalam hati saya kala itu. Di saat tersebut, saya masih muda, tapi terkadang mudah sekali menyerah dalam hidup! Jadi, sejak melihat sang nenek... akhirnya terlintas masa depan di benak saya. Sebuah pelajaran yang sangat berharga, karena apa yang dilakukan enek tersebut benar-benar menampar pikiran ini, dan memberikan motivasi... untuk berjalan ke arah kehidupan yang lebih baik.
Awe , salute , and ashamed was mix into the one stuff in my brain. I'm still young , but sometimes i was very easy to “give up”! So after that, i began to think about the future. A very valuable lesson because that grandmother was totally slapped my mind , and motivated me for walking to the better life . 

0 komentar:

Posting Komentar